Peluang Usaha Kreasi Produk Kerajinan Kulit Asli
Ditemui dirumahnya Kamis (19/5), pria asli Wonosari itu berujar jika awal mula menjalankan usaha kerajinan kulit dirinya lebih fokus dalam pembuatan tas pinggang. “Saat itu, produk tas pinggang cukup populer, sehingga saya ikut terjun menekuni pembuatan tas pinggang dengan menggunakan Paris Leather sebagai mereknya,” jelas Pak Sarno kepada tim liputan bisnisUKM. Ketika pertama kali menjalankan usaha, beliau berhasil mengajak masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai buruh bangunan untuk dilatih menjadi pengrajin kulit. Usaha Pak Sarno tidak sia-sia, karena beberapa tenaga produksi yang pertama kali ikut dengannya saat ini sukses membangun bisnis kerajinan kulit sendiri.
Info Produk
Berbekal ketekunan dan optimisme tinggi, Pak Sarno kemudian mengembangkan inovasi produk buatannya dengan membuat tas kulit, dompet kulit, dan jaket kulit. Hasil inovasinya itu ternyata banyak diminati pasar yang mayoritas kalangan menengah ke atas. “Respon pasar yang sangat baik membuat saya semakin tertantang untuk meningkatkan kualitas dan memperbanyak inovasi produk,” imbuh suami Ibu Suratmi tersebut. Alhasil, dengan ide dan desain yang didapatkan dari berbagai sumber (internet dan survey pasar), Pak Sarno mampu mengembangkan beragam model dan jenis jaket kulit, dompet kulit, dan tas kulit.Dibantu 5 orang tenaga produksinya, saat ini Paris Leather secara rutin memproduksi kerajinan kulit untuk kemudian dipasarkan ke Sentra Kerajinan Kulit Manding. “Saya memasok produk kerajinan kulit ke Manding yang menjadi lokasi pemasaran tetap Paris Leather,” tambah bapak dua orang putra tersebut. Harga produk kerajinan kulit Paris Leather yang didominasi jaket sangat bervariasi. “Jaket kulit harganya Rp.500.000,00-Rp.1.500.000,00/ pcs; untuk tas kulit sekitar Rp.350.000,00/ pcs; dan dompet kulit harganya Rp.40.000,00-Rp.100.000,00/ pcs, semuanya tergantung kualitas dan masaknya bahan,” imbuhnya. Dengan harga yang seperti itu, Pak Sarno mengaku dalam sebulan bisa menghasilkan omzet 100 juta Rupiah dengan keuntungan 25 %.
Tips dan Trik Membedakan Kulit Asli
Pak Sarno juga tidak segan membagi ilmu cara membedakan kulit asli dan imitasi, yaitu:- Jika permukaan kulit terasa lengket dan kesat, berarti kulit tersebut imitasi. Sementara untuk kulit asli permukaannya licin dan halus.
- Pada kulit imitasi, biasanya tercium bau karet atau vinyil.
- Kulit asli memiliki satu lapisan saja, sementara untuk kulit imitasi biasanya terdiri dari tiga lapisan.
- Jika digunakan, produk jaket kulit asli tidak akan menyebabkan kepanasan, dan dapat menghangkatkan kita ketika cuaca sedang dingin.
Di akhir wawancaranya, Pak Sarno memiliki harapan dalam waktu dekat bisa memiliki workshop sendiri di pinggir jalan raya. Menurutnya, dengan memiliki workshop yang ada di pinggir jalan, maka proses pemasarannya akan lebih mudah dan bisa dijangkau semua pihak.